BONTANG – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar Sosialisasi Penanganan Konflik Sosial di Kalangan Pelajar dan Pemuda Kota Bontang.

Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Bintang Sintuk, Kamis (3/7), dihadiri lebih dari 100 peserta dari unsur pelajar SMA/SMK dan pemuda karang taruna se-Bontang.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kaltim, Drs. H. Sufian Agus, M.Si, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan menyatakan pentingnya membekali generasi muda dengan keterampilan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.

“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan langkah konkret mendukung visi Pemerintah Kota Bontang 2025–2029 sebagai kota industri dan jasa yang maju dan berkelanjutan, mitra strategis Ibu Kota Nusantara,” tegas Sufian.

Ia menambahkan bahwa fondasi dari pembangunan daerah adalah sumber daya manusia (SDM) yang unggul, tidak hanya dari sisi akademik, namun juga karakter dan kecerdasan emosional.

“Kemampuan mengelola konflik secara damai adalah bagian dari daya saing. Kita butuh remaja yang tangguh secara mental, tidak mudah terprovokasi, dan mampu menjaga stabilitas sosial,” imbuhnya.

Pemuda dan Pelajar Dibekali Ilmu Penyelesaian Konflik Damai

Sosialisasi mengusung tema “Pelajar dan Pemuda Hebat, Selesaikan Masalah Tanpa Kekerasan”, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai instansi strategis, di antaranya:

Deddy Hariyanto, S.E., M.Si. (Kepala Kesbangpol Kota Bontang): “Kerja sama Pemerintah dan Masyarakat dalam Penanganan Konflik Sosial”

Lettu Inf. Amran (Pasi Intel Kodim 0908/Bontang): “Strategi Penanganan Konflik di Lingkungan Pelajar dan Pemuda”

Iptu Iwan Efendi, S.H. (KBO Sat Intelkam Polres Bontang): “Peran Polri dalam Penyelesaian Konflik Sosial”

Para narasumber memaparkan cara menganalisis, mengidentifikasi, serta menyelesaikan konflik sosial secara efektif dan damai. Diskusi berlangsung aktif, terutama dari pelajar yang ingin memahami cara meredam konflik di lingkungan sekolah.

Wujudkan Kota Aman dan Tangguh Melalui Edukasi

Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Kaltim, H. Wildan Taufik, S.Pd., M.Si, menyatakan kegiatan ini dilandasi oleh berbagai regulasi nasional seperti UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial serta Permendagri terkait kewaspadaan dini.

“Kami ingin membangun lingkungan yang aman dan damai, dengan masyarakat yang saling menghormati. Pelajar dan pemuda harus dilatih untuk menjadi agen perdamaian, bukan bagian dari konflik,” jelas Wildan dalam laporan kegiatan.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya pemahaman dan keterampilan menyelesaikan konflik secara konstruktif agar konflik tidak memburuk dan meluas. “Ini adalah investasi jangka panjang untuk ketahanan sosial,” tambahnya.

Kegiatan Terus Dipantau, Perkuat Sinergi Lintas Sektor

Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Kodim 0908/Bontang, Polres Bontang, guru pendamping, serta tokoh-tokoh karang taruna. Kesbangpol menyatakan akan terus memantau perkembangan dan mengajak aparat serta stakeholder lainnya untuk menjaga kondusifitas Kota Bontang.

“Sosialisasi ini bukan akhir, tapi awal dari penguatan kapasitas pelajar dan pemuda untuk menjaga ketertiban sosial di lingkungan masing-masing,” tutup Sufian.

(SA/Kaltim Pro)