BALIKPAPAN – Universitas Mulia telah membuka empat program studi baru. Dua di antaranya, Prodi Sarjana (S1) Teknik Sipil dan S1 Teknik Industri secara resmi sukses mengantongi akreditasi peringkat Baik dari Lembaga Akreditasi Mandiri Teknik (LAM Teknik).
Sedangkan dua program studi baru lainnya, yakni S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) dan S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian sedang menunggu proses penerbitan akreditasi.
Pencapaian ini menjadi fondasi kuat sekaligus lampu hijau bagi kedua prodi untuk memulai perkuliahan pada tahun akademik 2025/2026.
Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menegaskan bahwa capaian ini bukanlah garis finis, melainkan titik awal dari sebuah perjalanan panjang untuk mencapai mutu pendidikan yang unggul.
“Akreditasi sementara ini adalah momentum awal untuk melakukan penguatan berkelanjutan, baik dari sisi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), pengembangan laboratorium, maupun peningkatan SDM dan kolaborasi industri,” terang Rektor.
Ia menambahkan, akreditasi lebih dari sekadar pemenuhan syarat administratif. Ini adalah bagian integral dari siklus Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Continuous Quality Improvement/CQI) yang akan dijalankan melalui strategi jangka menengah dan panjang, selaras dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kemendikbudristek.

Legalitas dan Awal Pembangunan Budaya Mutu
Menurut Prof. Ahsin, akreditasi Baik tidak hanya memberikan legalitas formal bagi universitas untuk menyelenggarakan perkuliahan dan menerbitkan ijazah. Lebih dari itu, peringkat ini menjadi sinyal bahwa fondasi mutu telah ditanamkan dengan benar sejak dini.
“Meskipun levelnya belum tinggi, capaian ini menjadi indikator bahwa pondasi yang kami bangun sudah tepat dan siap untuk dikembangkan lebih lanjut,” ujarnya.
Hal ini dinilai krusial dalam membentuk budaya mutu di tingkat program studi, sebuah langkah strategis bagi Universitas Mulia yang terus berkembang pesat.
Tantangan dan Inovasi di Tengah Keterbatasan
Mendirikan program studi teknik diakui memiliki tantangan tersendiri. Rektor memaparkan dua kendala utama yang dihadapi dalam proses akreditasi awal, yaitu:
Belum adanya data luaran tridharma, seperti data lulusan, publikasi ilmiah dosen, dan rekam jejak pengabdian masyarakat yang komprehensif.
Keterbatasan sarana dan prasarana teknik, seperti laboratorium, bengkel kerja, dan fasilitas uji material yang masih dalam tahap pengembangan.
Namun, Universitas Mulia justru menjadikan keterbatasan ini sebagai ruang untuk inovasi dan pengembangan yang lebih terstruktur dan terencana.
8 Langkah Strategis Penguatan Mutu
Pasca-akreditasi, Universitas Mulia telah menyusun delapan langkah strategis untuk memastikan pertumbuhan kualitas yang berkelanjutan:
- Melakukan evaluasi diri menyeluruh pasca-akreditasi.
- Mengintegrasikan hasil akreditasi dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
- Menyempurnakan kurikulum berbasis OBE agar relevan dengan kebutuhan industri.
- Mengembangkan metode pembelajaran inovatif berbasis proyek dan laboratorium.
- Memperkuat kualitas SDM, baik dosen maupun tenaga kependidikan.
- Mengembangkan sarana, prasarana, dan teknologi penunjang secara bertahap.
- Membangun kemitraan strategis dengan industri, pemerintah, dan institusi lainnya.
- Mempersiapkan akreditasi lanjutan dengan dokumen LKPS dan LED berbasis data yang kuat.
Pesan untuk Pelopor: Dosen dan Mahasiswa Angkatan Pertama
Rektor memberikan pesan khusus bagi para dosen dan mahasiswa angkatan pertama yang akan menjadi sejarah bagi kedua prodi ini. Para dosen diharapkan mampu membangun atmosfer belajar yang inspiratif, relevan dengan disrupsi teknologi, dan menjunjung tinggi semangat technopreneurship.
“Prodi yang hebat bukan dibangun oleh fasilitas semata, tetapi oleh dosen yang gigih membangun mutu dan semangat belajar,” tegasnya.
Kepada mahasiswa baru, Prof. Ahsin berpesan agar mereka bangga menjadi pionir.
“Jadilah pelopor dan peletak batu pertama dalam sejarah program studi ini. Pelajari ilmu teknik bukan hanya untuk lulus, tetapi untuk membangun masa depan Indonesia yang berkelanjutan, tangguh, dan berdaya saing global,” pungkasnya.
Dengan semangat pionir dan strategi akademik yang visioner, Universitas Mulia membuktikan kesiapannya untuk melahirkan para insinyur andal yang mampu menjawab tantangan zaman, terutama dalam mendukung pembangunan bangsa di Kalimantan dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
(SA/Kaltim Pro)