Upaya Menciptakan Hubungan Keluarga yang Harmonis

Ilustrasi. Menciptakan hubungan keluarga yang harmonis.

KALTIMPRO – Menciptakan hubungan keluarga yang harmonis adalah upaya yang memerlukan perhatian, komunikasi, dan kerjasama dari seluruh anggota keluarga. Menurut ilmu psikologi, ada beberapa strategi dan prinsip yang dapat membantu menciptakan hubungan yang harmonis dalam sebuah keluarga.

Dalam sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak yang sedang beranjak dewasa, misalnya, membangun komunikasi yang efektif di antara anggota keluarga merupakan hal yang sangat penting terbentuknya keluarga yang harmonis.

Dalam ilmu psikologi, teori ini disebut dengan Family Communication Theory atau Teori Komunikasi Keluarga. Teori ini meliputi Open Communication atau Keterbukaan Komunikasi dan Relational Maintenance atau Memelihara Hubungan.

Dijelaskan, Open Communication merupakan Komunikasi yang terbuka dan jujur di antara anggota keluarga. Sedangkan Relational Maintenance adalah tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan memperkuat hubungan keluarga, seperti menunjukkan dukungan, menghargai, dan mengatasi konflik secara konstruktif.

Salah satu jurnal yang berkaitan dengan Family Communication Theory adalah “Family Communication Patterns Theory: A Social Cognitive Approach” oleh Koerner dan Fitzpatrick. Jurnal ini membahas bagaimana pola komunikasi keluarga dapat mempengaruhi interaksi dan hubungan antar anggota keluarga.

Family Communication Patterns Theory mengidentifikasi dua dimensi utama, yaitu orientasi percakapan dan orientasi kesesuaian, yang bersama-sama membentuk lingkungan komunikasi keluarga dan mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anggota keluarga.

Secara singkat, berikut adalah beberapa panduan yang bisa diikuti untuk membangun hubungan keluarga yang harmonis.

1. Membangun Komunikasi yang Efektif

Seluruh anggota keluarga harus terbuka dan jujur. Hal ini agar anggota keluarga merasakan kenyamanan ketika berbicara secara terbuka dan jujur tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran mereka.

Anggota keluarga juga saling mendengarkan secara aktif. Selain berbicara, penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati. Ini membantu memahami perspektif atau sudut pandang antara satu sama yang lain.

2. Seluruh Anggota Keluarga harus Saling Menghargai dan Menghormati

Menghargai perbedaan pandangan di antara keluarga sangat penting untuk membangun keluarga yang harmonis. Setiap anggota keluarga memiliki keunikan dan pandangan yang berbeda.

Pentingnya saling menghargai perbedaan ini untuk membangun rasa hormat dan pengertian satu sama lain.

Seluruh anggota keluarga saling menghormati privasi masing-masing, baik ayah, ibu, anak, saudara maupun kerabat lainnya.

Terutama untuk anak-anak yang sudah dewasa, menghormati ruang pribadi dan keputusan mereka adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat.

3. Saling Membagi Tugas dan Tanggung Jawab

Anggota keluarga saling bekerja sama dalam urusan pekerjaan rumah. Membagi tugas rumah tangga secara adil membantu mengurangi beban dan meningkatkan rasa tanggung jawab bersama.

Anggota keluarga juga belajar untuk bertanggung jawab dalam segi finansial. Jika memungkinkan, diskusikan tanggung jawab finansial, termasuk biaya sekolah, biaya kuliah, untuk mengurangi stres dan meningkatkan transparansi.

4. Menghabiskan Waktu Bersama

Anggota keluarga saling mendukung kegiatan keluarga bersama-sama. Merencanakan waktu untuk kegiatan bersama, seperti makan malam keluarga, liburan, atau aktivitas rekreasi lainnya, dapat memperkuat ikatan keluarga.

Membangun sebuah tradisi keluarga untuk menjaga dan menciptakan tradisi keluarga mampu memberikan rasa identitas dan kebersamaan.

5. Saling Membangun Dukungan Emosional

Masing-masing anggota keluarga penting dalam memberikan dukungan kepada anggota keluarga lainnya. Menunjukkan dukungan dalam bentuk kata-kata penyemangat, kehadiran di acara penting, dan bantuan ketika dibutuhkan sangat diperlukan secara psikologis bagi anggota yang lain.

Anggota keluarga juga mengatasi konflik secara konstruktif. Konflik adalah bagian dari hubungan. Mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif, seperti dengan dialog terbuka dan mencari solusi bersama, sangat penting dan dibutuhkan.

6. Pendidikan dan Pengembangan Pribadi

Anggota keluarga penting saling mendorong semangat pertumbuhan pribadi anggota yang lain. Mendukung minat dan aspirasi pribadi setiap anggota keluarga, terutama anak-anak yang sedang bersekolah, berkuliah, untuk membantu mereka berkembang menjadi individu yang mandiri dan percaya diri.

Anggota keluarga juga saling menghargai prestasi, sekecil apapun level prestasinya. Merayakan pencapaian dan memberikan apresiasi atas usaha dan kerja keras mereka.

7. Saling Menjaga Keseimbangan Kehidupan

Masing-masing anggota keluarga saling menjaga keseimbangan satu sama lain. Membantu anggota keluarga untuk menjaga keseimbangan antara tanggung jawab akademik, pekerjaan, dan kehidupan sosial sangat penting untuk menjaga konsistensi dan keberlanjutan dalam meraih tujuan hidup.

Melakukan perawatan diri masing-masing merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan. Mendorong perawatan diri dan kesehatan mental untuk setiap anggota keluarga.

8. Konsultasi dan Bantuan Profesional

Adakalanya, jika diperlukan melakukan terapi keluarga. Jika diperlukan, mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog keluarga atau konselor, dapat membantu mengatasi masalah yang lebih kompleks yang sulit dipecahkan seorang diri.

Upaya membangun dengan mengikuti dan memperdalam perihal edukasi psikologis juga sangat penting. Mengikuti seminar atau membaca literatur tentang psikologi keluarga dapat memberikan wawasan dan strategi tambahan untuk memperbaiki hubungan keluarga.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan dapat tercipta hubungan yang harmonis dalam keluarga, di mana setiap anggotanya merasa dihargai, didukung, dan memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

(SA/Kaltimpro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top