SAMARINDA – Program unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bertajuk Gratispol (Pendidikan Gratis dari PAUD hingga Strata 3) kembali mendapat dukungan dari berbagai kalangan.
Kali ini datang dari Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Kalimantan Timur, yang menyampaikan apresiasi dalam audiensi resmi bersama Gubernur Kaltim, Dr. H. Rudy Mas’ud, di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (7/7/2025).
Pertemuan ini menyoroti bagaimana Gratispol telah membawa dampak nyata dalam mendongkrak akses dan pemerataan pendidikan tinggi di Kalimantan Timur. DPW LDII menyatakan bahwa program ini selaras dengan cita-cita umat Islam dalam membangun generasi yang cerdas secara intelektual dan spiritual.
“Program Gratispol benar-benar dirasakan masyarakat, termasuk dalam pembinaan umat di bidang pendidikan dan dakwah. Ini bukan hanya bantuan biaya kuliah, tapi investasi masa depan bangsa,” ujar salah satu pengurus LDII Kaltim dalam pertemuan tersebut.
Gratispol: Bukan Sekadar Janji, Tapi Visi Nyata
Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa Gratispol bukanlah janji politik, tetapi merupakan bagian dari visi dan misi resmi pemerintah provinsi untuk mewujudkan Generasi Emas 2045.
“Gratispol adalah strategi kita menyiapkan sumber daya manusia unggul, adil, dan berkelanjutan. Pendidikan bukan hanya hak, tetapi jembatan masa depan yang tak boleh ditutup karena alasan biaya,” tegas Gubernur Rudy di hadapan pengurus LDII.
Program ini dinilai sebagai salah satu terobosan paling progresif di Indonesia dalam bidang pendidikan daerah.
Sejak diluncurkan, Gratispol telah membantu ribuan mahasiswa dari semester dua hingga delapan bebas dari beban Uang Kuliah Tunggal (UKT), dan akan diperluas hingga mencakup strata pascasarjana.
Ormas Islam Siap Kawal dan Sosialisasikan Gratispol
LDII, sebagai salah satu ormas Islam dengan basis massa yang kuat, menyatakan kesiapannya untuk turut serta mengawal dan menyosialisasikan program Gratispol hingga ke lapisan masyarakat terbawah. Hal ini sejalan dengan peran LDII dalam mendukung dakwah bil hal (dakwah melalui tindakan nyata).
“Kami mendukung penuh visi Pak Gubernur dalam mengedepankan pendidikan berkualitas. Di semua majelis taklim kami, kami akan bantu sosialisasikan manfaat Gratispol, agar tidak ada anak Kaltim yang putus kuliah karena tidak mampu,” ujar pengurus LDII.
Pendidikan dan Dakwah Tidak Bisa Dipisahkan
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Gubernur juga menekankan pentingnya keterlibatan organisasi keagamaan seperti LDII dalam menanamkan nilai moral, akhlak, dan semangat belajar di kalangan generasi muda, agar program seperti Gratispol tidak hanya melahirkan lulusan pintar, tapi juga berkarakter.
“Kami ingin Gratispol melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki etika, moral, dan tanggung jawab sosial tinggi,” jelas Rudy Mas’ud.
Kolaborasi Jadi Kunci Sukses
Pertemuan yang dihadiri oleh Dewan Penasehat, Wakil Ketua, dan pengurus inti LDII Kaltim ini juga menghasilkan kesepahaman bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan ormas adalah elemen kunci keberhasilan program sosial seperti Gratispol. Diskusi diakhiri dengan shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Nurul Mu’minin, serta makan siang bersama di Pendopo Odah Etam.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk ormas seperti LDII, Gratispol dipandang sebagai model pendidikan inklusif dan berkeadilan yang bisa ditiru daerah lain di Indonesia, dalam upaya menciptakan pemerataan pendidikan sebagai pilar pembangunan nasional.
“Kami berharap ini bukan akhir dari pertemuan, tetapi awal dari kerja sama besar untuk mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat Kalimantan Timur bersama-sama,” tutup Rudy.
(DNS/Kaltim Pro)

