SANGATTA – Hasil tidak akan mengkhianati usaha dan doa. Perguruan Silat Nasional (Persinas) ASAD Kutai Timur (Kutim) berhasil menorehkan hasil membanggakan dengan meraih juara umum 1 di Kejuaraan Pencak Silat Dispora Kutim Cup 2024.
Kejuaraan yang berlangsung di GOR Serbaguna Kudungga Sangatta pada 12-14 Juli 2024 itu, pesilat Persinas ASAD Kutim awalnya berhasil lolos ke final dengan 25 pesilatnya. Pada perhelatan final Minggu, 14 Juli 2024, seharian penuh para pesilat terus berupaya di pertandingan partai final tersebut dengan semangat pantang menyerah.
Supporter Persinas ASAD Kutim pun benar-benar tak main-main juga dalam memberikan dukungan terbaiknya, dengan memenuhi bangku penonton dan memberi sorakan dukungan serta doa kepada 25 pesilat yang bertanding di final.
Tak hanya itu, Ketua Dewan Pembina Persinas ASAD Kutim, KH Muflikun Assiddiqy SH, turut hadir langsung di hadapan para pemain untuk memberikan support dan dukungannya. Bahkan ia sempat memimpin doa bersama di sela-sela pertandingan, sehingga membakar semangat para pesilat Persinas ASAD Kutim.
Ketua Panitia Dispora Kutim Cup, H Khoirul Arifin S Sos MH menjelaskan, Persinas ASAD Kutim berhasil meraih juara umum 1 dengan perolehan 18 emas, empat perak, dan enam perunggu. Disusul juara umum 2 dari PSHT dengan 16 emas, 10 perak, dan 11 perunggu, dan juara umum 3 dari Tapak Suci dengan sembilan emas, 18 perak dan 17 perunggu.
“Hasil ini berdasarkan penilaian para dewan juri yang telah ditetapkan dan disepakati bersama, dari hasil perhitungan poin dan jumlah medali emas terbanyak kelas tanding dan kelas seni pada putra dan putri. Bahwa juara umum 1 jatuh kepada Persinas ASAD, juara umum 2 yaitu PSHT, dan juara umum 3 adalah Tapak Suci,” ungkap Khoirul.
Dia menambahkan, Persinas ASAD Kutim yang juara umum 1 utama itu meraih juara umum 1 usia dini II, juara umum 1 usia pra remaja, dan juara umum 2 usia remaja, ditambah mendapat gelar pemain terbaik pada jenjang usia remaja, Muhammad Labib Manshurin.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persinas ASAD Kutim, HM Haruna memberi tanggapan, para atlet silat Persinas ASAD Kutim telah memberikan usaha terbaiknya sehingga akhirnya diberikan hasil yang diharap, yaitu juara umum 1.
“Mungkin kami belum sepenuhnya memberikan penampilan terbaik, namun ini adalah usaha dan doa dari para pesilat kami dan para pelatih kami, serta para pengurus Persinas ASAD Kutim. Alhamdulillah hari ini Persinas ASAD Kutim bisa mendapat juara umum 1, ditambah lagi salah satu atlet kami dinobatkan sebagai pesilat terbaik pada jenjang remaja, Muhammad Labib Manshurin, dan ini menjadi kebanggaan kami, alhamdulillah,” ungkap Haruna.
Diketahui, Dispora Kutim Cup ini berlangsung pada 12-14 Juli 2024, mempertandingkan 42 kelas tanding dan delapan kelas seni, yang diikuti 256 pesilat dari sembilan perguruan silat yang bernaung di IPSI (dari total 14 perguruan). Terdiri dari usia dini II (8-11 tahun) dengan 15 kelas tanding dan tiga kelas seni, pra remaja (11-14 tahun) dengan 15 kelas tanding dan tiga kelas seni, dan remaja (14-17 tahun) dengan 12 kelas tanding dan empat kelas seni.
Sebelumnya, Kadispora Kutim, Basuki Isnawan dalam sambutan pembukaan Dispora Kutim Cup menyatakan, dispora dan Pemkab Kutim akan selalu menyupport cabor-cabor yang ada di Kutim. Supaya para atlet bisa mendapatkan juara semua.
“Semoga ke depannya atlet-atlet pencak silat Indonesia akan lahir dari Kutim. Terimakasih kepada IPSI dan KONI sebagai mitra kami dalam membina olahraga di Kutim ini,” ucap Basuki.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kutim, Faizal Rachman memberi apresiasi kepada Dispora Kutim karena telah memberi support untuk cabang olah raga pencak silat melalui kegiatan ini. Pihaknya berharap ajang ini bisa menjadi kesempatan para pesilat di Kutim.
“IPSI Kutim berkomitmen akan terus mencetak dan melahirkan atlet-atlet pencak silat asli dari Kutai Timur,” ucap Faizal.
Begitu juga Ketua KONI Kutim H Rudi Hartono, saat menghadiri pembukaan kegiatan tersebut ia menyampaikan, KONI akan terus melakukan pembinaan atlet-atlet. Dia berkomitmen, ke depannya Kutai Timur supaya bisa menjadi barometer olahraga di tingkat provinsi.
“Bagi yang juara, agar terus berlatih, dan yang belum juga tetep harus berlatih. Mungkin kesempatan lain bisa meraih juara,” pesan Rudi. (lines/kutim)